Penggunaan metode penghitungan data yang tepat bisa memberikan hasil analisa data yang tepat sebagai acuan pengerjaan data berikutnya. Ada berbagai jenis metode yang bisa digunakan untuk mengolah sebuah data tergantung dari kriteria atau parameter data yang tersedia.

Ada berbagai jenis metode dan teori yang bisa digunakan dalam penghitungan sebuah data, salah satunya adalah metode bifurkasi. Metode atau teori bifurkasi sendiri merupakan metode matematis yang berhubungan dengan perubahan struktur kualitatif atau topologis dalam sebuah kurva integral dari keluarga bidang vektor serta solusi dari persamaan diferensial (wikipedia).

Metode ini sering digunakan dalam berbagai bidang penelitian salah satunya penelitian di bidang kesehatan. Teori perhitungan bifurkasi biasanya lebih banyak dipilih dalam penelitian di bidang kesehatan karena sifat perubahan kualitatif pada data yang diteliti bisa diketahui dengan lebih akurat meski memiliki parameter yang berubah-ubah.

Dalam pengerjaannya, seluruh parameter dan data yang ada akan diolah untuk mengetahui kestabilan dari titik seimbang bifurkasi yang ada sehingga nantinya akan diketahui jenis bifurkasi yang berkaitan dengan data tersebut. Ada beberapa jenis bifurkasi yang bisa terjadi pada sebuah data yaitu bifurkasi Hopf superkritikal dan bifurkasi Hopf subkritikal.

Dalam proses penghitungannya, metode bifurkasi sering dihitung dengan menggunakan dua metode analisa yaitu analisa kriteria divergensi dan teori penyelesaian bentuk normal. Penentuan penggunaan metode analisa ini juga dipengaruhi oleh jenis bifurkasi yang dimiliki oleh data yang bersangkutan.

Istilah bifurkasi sendiri pertamakali diperkenalkan pada tahun 1885 oleh Henri Poincare melalui karya tulis berupa makalah bidang matematika yang diterbitkannya. Hingga saat ini bifurkasi seringkali dikaitkan dan digunakan pada berbagai data matematis di berbagai bidang.

Saat menggunakan metode analisa bifurkasi, bisa terjadi berbagai perubahan data kualitatif tergantung pada kondisi parameter data yang ada. Ada berbagai contoh studi kasus yang menggunakan metode bifurkasi sebagai metode penghitungan datanya seperti analisa penentuan model denyut jantung dan penentuan model epidemiologi seir demam berdarah.

Seluruh studi kasus tersebut dianalisa menggunakan teori bifurkasi dengan terlebih dahulu menggunakan analisa kriteria divergensi dan teori penyelesaian bentuk normal untuk mengetahui jenis bifurkasi yang sesuai. Dengan menggunakan metode ini pada studi kasus bidang kesehatan tersebut, berbagai kebutuhan analisa data bisa tampil lebih akurat sehingga peran dunia matematis dalam bidang tersebut juga terasa lebih tepat.

Penggunaan metode ini juga sering dilakukan pada data-data dengan model tak linier dengan tujuan agar model data tersebut bisa dilinearkan sehingga hasil perhitungan data lebih akurat. Beberapa studi kasus yang menggunakan metode ini juga dinilai mampu membantu proses pemutusan tindak lanjut data lebih akurat.

Dengan menggunakan metode bifurkasi pada berbagai kebutuhan analisa data, analisa data yang dilakukan bisa memberikan hasil berupa acuan untuk penindaklanjutan data dengan lebih komprehensif dan akurat. Dengan analisa yang tepat, maka data yang dihasilkan juga bisa digunakan dengan lebih terarah.