Uji Kruskal Wallis, Syarat Data, Fungsi dan Kegunaannya

Uji Kruskal Wallis merupakan salah satu uji statistik non parametrik atau data ordinal. Umumnya, Kruskal Wallis digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan diantara dua kelompok variabel, variabel independen dan variabel dependennya.
Uji statistik ini berperan penting untuk melihat adanya perbandingan lebih dari dua kelompok populasi dengan berbentuk data berupa ranking. Kruskal Wallis adalah alternatif lain One Way Anova dan asumsi distribusi normal tidak digunakan.
Fungsi dan Kegunaan Uji Kruskal Wallis
Uji statistik ini dikenal dengan beberapa istilah, yakni Kruskal Wallis H atau H-test. Uji ini memiliki tiga kegunaan utama.
Pertama, digunakan sebagai alternatif untuk melakukan uji one way Anova jika asumsi kenormalan tidak dapat terpenuhi. Kedua, membuat perbandingan diantara dua ataupun lebih variabel kuantitatif berbentuk ranking. Variabel kuantitatif berbentuk ranking ini memiliki sampel independen dan asumsi kenormalan yang tidak terpenuhi.
Ketiga, Kruskal Wallis adalah pengembangan dari Mann Whitney. Dimana, menggunakan lebih dari dua variabel.
Syarat Data
Tidak semua data statistik bisa dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis. Data yang bisa melakukan pengujian ini harus memenuhi dua syarat.
Pertama, memiliki variabel independen dengan skala kategorik lebih dari dua kategori. Syarat kedua, memiliki variabel dependen dengan skala numerik (interval / rasio) atau skala ordinal.
Selain itu, Kruskal Wallis memiliki dua asumsi. Data yang akan dianalisis terdiri dari lebih dua sampel acak. Skala data yang akan digunakan minimum adalah skala ordinal.
Hipotesis uji ini, H0 tidak memberikan pengaruh pada variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan H1 memiliki pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jika p-value lebih kecil dari daerah kritis, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Itu artinya, terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sementara itu, apabila p-value lebih besar dari daerah kritis maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dalam artian lain, variabel bebas tidak berpengaruh pada variabel terikat.
Prosedur uji Kruskal Wallis melalui lima tahapan. Pertama, menyusun hipotesis. Kemudian, menentukan tingkat signifikansi. Dilanjutkan dengan menghitung statistik Kruskal Wallis, mengambil keputusan dan membuat kesimpulan.

Admin

Recent Posts

Les Microsoft Excel, Bantu Tingkatkan Kemampuan Mengolah Data

Les Microsoft Excel bisa menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan dalam…

4 bulan ago

Pelatihan Python, Kembangkan Keterampilan Pemrograman

Ikut pelatihan Python menawarkan beragam manfaat. Dalam pengembangan web, Python sangat serbaguna dan menawarkan berbagai…

5 bulan ago

Manfaat Kursus Python untuk Analisis Data

Kursus Python merupakan layanan pembelajaran dan pelatihan penggunaan Python. Python adalah bahasa pemrograman yang menggunakan…

5 bulan ago

Karakteristik Umum Tesis yang Perlu Diperhatikan

Karakteristik umum tesis yang membedakannya dengan karya ilmiah lainnya, seperti skripsi, terletak pada kedalaman analisis…

5 bulan ago

Ragam Fungsi Excel Tepat untuk Analisis Data

Ragam fungsi Excel memungkinkan pengguna untuk melakukan pengolahan data dengan cepat dan mudah. Microsoft Excel…

6 bulan ago

Pentingnya Kegunaan Matlab untuk Tesis

Matlab merupakan salah satu perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk mengolah data numerik dan berfungsi…

6 bulan ago

This website uses cookies.