
Bagi para mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan istilah Tugas Akhir dan Skripsi. Tugas Akhir biasa biasa disingkat TA, dan Skripsi merupakan proses untuk mendapatkan gelar Diploma atau Sarjana. Setelah belajar selama beberapa tahun, kedua hal itu adalah tantangan terakhir yang harus dilalui. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu; Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Penelitian dan Pengembangan inilah yang menjadi alasan perguruan tinggi menerapkan TA ataupun Skripsi. Dengan adanya penelitian atau riset yang dihasilkan oleh mahasiswa, tentunya akan menjadi pengetahuan baru dalam bidang akademik. Pengetahuan baru menjadi dasar kebijakan negara atau dapat juga menjadi pengetahuan yang terus dikembangkan dalam dunia pendidikan.
Namun tantangan untuk memperoleh pengetahuan baru bukan hal yang mudah. Ada banyak mahasiswa dalam tantangan terakhir ini mengalami kesulitan. Tim Gamastatistika menemukan beberapa faktor penyebab mahasiswa lama dalam mengerjakan Tugas Akhir atau Skripsinya. Beberapa masalah dibawah ini sering dihadapi oleh mahasiswa semester akhir.
konflik kuliah dan Pekerjaan
Beberapa mahasiswa bukan hanya belajar di kampus, tetapi ada juga yang bekerja. Orientasi bekerja bagi mahasiswa bermacam-macam. Ada yang bekerja untuk mendapatkan uang, sebagai tambahan biaya kuliah atau jajan. Ada juga mahasiswa yang bekerja untuk menambah pengalaman dan skill mereka.
Bagi mahasiswa yang bekerja, acap kali bertabrakan antara waktu kuliah dan waktu kerja. Karena sistem pendidikan perguruan di Indonesia khususnya PTN (Perguruan Tinggi Negeri) tidak banyak mendukung ruang-ruang bagi pekerja. Seperti artikel dalam tirto.id (2019), Para mahasiswa PTN harus merelakan waktu di pagi hari untuk kuliah dalam arti lain mereka harus meninggalkan pekerjaan di pagi hari. Jika ada pekerjaan atau shift pagi, tidak jarang mereka harus merelakan untuk kuliahnya dan memilih bekerja.
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dapat terhambat pengerjaan skripsinya. Widarto (2017) dalam penelitiannya mengungkapkan, faktor kendala tidak lulus tepat waktu karena jarak yang jauh ke kampus, masih mengikuti kuliah, tempat tidak kondusif, kurang bimbingan dan sudah bekerja. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja lebih cenderung mementingkan pekerjaannya dibandingkan menyelesaikan tugas akhirnya.
Wirdarto (2017 ) juga menyebutkan adanya perbedaan orientasi mahasiswa, dimana 10 tahun yang lalu mahasiswa bekerja terlebih dahulu kemudian melanjutkan belajarnya ke D3, S1,S2, dan S3. Sementara sekarang peminat mahasiswa semakin banyak, ada pandangan kuliah terlebih dahulu untuk mendapatkan pekerjaan. Fakta tersebut diperkuat dengan banyaknya mahasiswa yang lulus tidak tepat waktu. Menjadi hal lazim, ketika banyak mahasiswa dulu lulus 5 sampai 7 tahun bahkan lebih.
Mahasiswa yang bekerja sambil kuliah juga sering mengalami stres. Seperti Gadzella dan Masten (2005) menyatakan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki tingkatan stres yang lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena mahasiswa yang bekerja harus mengatur waktu dan tenaga agar dapat menjalani kewajiban di bidang akademik dan juga pekerjaannya sebaik-baiknya.
Pernyataan serupa juga terdapat pada penelitian Daulay dan Rola (2012) yang menunjukan bahwa mahasiswa yang bekerja cenderung memimiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak terlibat aktivitas kampus, tidak bekerja, maupun tidak mengikuti aktivitas sosial.
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja juga sering memiliki prestasi akademik yang kurang. Data National Center For Education Statistics juga mengungkapkan bahwa mahasiswa yang bekerja 15 jam lebih per minggu atau bekerja dipagi sekali atau di waktu yang tidak tetap cendurung menunjukan prestasi yang kurang baik dalam bidang akademik (Papalia dalam Daulay & Rola,2012). Sementara mahasiswa yang tidak bekerja memiliki prestasi akademik yang cenderung lebih bagus dibandingkan mahasiswa kuliah sambil bekerja.
Bekerja memiliki banyak manfaat, tetapi yang sering terjadi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan TA atau Skripsi mereka kurang fokus. Beberapa mahasiswa meninggalkan perkuliahnya akibat terlalu lelah bekerja. Prestasi akademi juga kurang akibat fokus yang terjadi. Yang juga sering menjadi penyebab dari kuliah lama adalah pengulangan mata kuliah yang tidak lulus. Mahasiswa harus membagi waktunya untuk mengerjakan skripsi dan juga masih mengikuti perkulihan di semester akhir. Beberapa kampus juga menerapkan kebijakan syarat yang harus ditempuh. Jika targetan belum mencapai batas SKS yang ditetapkan, mahasiswa harus mengambil mata kuliah lagi untuk dapat mengambil skripsi.
Tingkat stres yang lebih tinggi pada mahasiswa kuliah sambil bekerja dapat menghambat penyelesaian skripsi. Permasalahan di lingkungan kerja juga dapat menyebabkan mahasiswa yang bekerja terganggu dalam mengerjakan skripsi.
Pada dasarnya bekerja memiliki banyak manfaat. Dengan bekerja mahasiswa akan mendapatkan pengalaman serta hard skill maupun soft skill yang dapat berguna untuk karirnya kedepan. Tetapi bagi mahasiswa yang bekerja sambil kuliah harus benar-benar dapat membagi waktunya sebaik mungkin. Terutama prioritasnya menjadi mahasiswa adalah menjalani kuliah dan mengerjakan skripsinya. Gelar yang nantinya di dapat setelah wisuda, juga akan bermanfaat dalam menunjang karirnya dalam bekerja.
Kepentingan Organisasi
Kuliah memang bukan satu-satunya untuk mendapatkan pengetahuan. Terdapat banyak ilmu yang didapat ketika mahasiswa mengikuti organisasi. Organisasi menawarkan beberapa pengetahuan di luar materi yang diajarkan di dalam ruang kelas. Organisasi menjadi wadah untuk dapat meningkatkan soft skill seperti team working, leadership, dan transfer knowladge antar mahasiswa.
Namun organisasi seperti pisau bermata dua, disisi lain dapat membantu mahasiswa mengembangkan dirinya. Disisi lain, dapat merusak nilai perkuliahan dan memperlambat pengerjaan TA ataupun Skripsi. Hal ini terjadi apabila mahasiswa tidak bisa mengatur dan membagi waktu antara perkuliahan dan organisasi. Firdaus (2008) memperkuat bahwa pendapat, bahwa mahasiswa aktivis organisasi menemui kendala dalam membagi waktu anatra kuliah dan organisasi.
Faktor eksternal juga menyebabkan mahasiswa lama menyelesaikan studinya. Organisasi menjadi salah satu faktor eksternal yang menyebabkan mahasiswa lama dalam menyelesaikan skripsinya. Seperti yang diungkapkan oleh Mahalik (2003) yang mengungkapkan “bahwa terlalu banyak berorganisasi adalah kurang baik, hal itu dikarenakan organisasi menyebabkan kelalaian dalam belajar”. Marantika (2007) juga memperkuat pendapat tersebut, Marantikan menyatakan bahwa keaktifan organisasi mahasiswa mempunyai pengaruh yang negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa. Negatif yang di maksudkan Marantika karena keaktifan organisasi mahasiswa yang rendah diikuti dengan meningkatkan prestasi belajar.
Banyak mahasiswa terlena dalam organisasi, dan lebih memprioritaskan organisasinya dibandingkan kuliahnya. Beberapa kegiatan organisasi memang menyita waktu kuliah untuk persiapan suatu kegiatan. Tidak jarang beberapa mahasiswa harus mengulang mata kuliah yang ia tinggalkan karena aktivitas organisasi. Tanggung jawab di organisasi menyebabkan mahasiswa terpaksa menanggalkan kuliah. Hal yang perlu dijaga adalah penyadaran bahwa tanggung jawab mahasiswa bukan hanya diorganisasi saja, tetapi tanggung jawab mahasiswa ada kuliah dan menyelesaikanstudinya.
Tulisan dari Naelan Nurillah (dalam academia.edu), Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak lulus tepat waktu salah satunya organisasi. Alasan mahasiswa mengikuti organisasi manmbah pengalaman, dan memperbanyak relasi. “Tak jarang sebagian dari mereka lebih memilih nongkrong di sekretariat organisasi daripada duduk di kelas mengikuti kuliah”. Naelan juga menambahkan terlalu sibuk organisasi tidak jarang menjadikan mahasiswa menorbankan kuliahnya sehingga mereka lama lulus.
Solusi bagi mahasiswa yang mengikuti organisasi adalah membuat schedule sendiri. Menurut pengamatan Gamastatistika mahasiswa cocok mengkuti organisasi dimulai semester 1 sampai semester 6. Untuk semester 7 dan 8 lebih baiknya dimanfaatkan untuk magang atau kerjasampingan. Organisasi menjadi alat meningkatkan soft skill , sedangkan magang dapat menjadi modal pengalaman kerja sebelum akhrinya para mahasiswa mendapat gelarnya. Scedule perlu di buat untuk mengatur jadwal waktu organisasi dan perkuliahan. Ketika pada semester 7 dan 8 mahasiswa tidak lagi fokus pada organisasi, tetapi sudah mulai menyicil pengerjaan skripsi.
Kurangnya Tanggung Jawab Pribadi
Pada mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan TA atau skripsi sering kurang memiliki tanggung jawab. Hal ini terjadi karena TA dan Skripsi bukan lagi tanggung jawab bersama atau kelompok tetapi tanggung jawab pribadi. Faktor internal seperti seperti kurangnya minat dan motivasi diri dalam menjadi penyebab menghambatnya penyelesaian skripsi. Dalam pengerjaanya, tidak ada jadwal yang ditentukan oleh kampus. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menyelesaikan itu secara sendiri.
Penelitian dari Julita (2015) mahasiswa UNP (universitas negeri padang ), mengemukakan bahwa sebanyak 45,23 % mahasiswa kesejahteraan keluarga terhambat karena faktor internal (motivasi). Motivasi memiliki peran untuk menentukan target-taget dalam penyelesaian skripsi. Mahasiswa semester akhir yang tidak jarang lupa kapan dirinya harus memulai. Karena tidak adanya jadwal yang ditetapkan. Selain itu, kebingunangan untuk menyalurkan ide atau merumuskan masalah juga menjadi penyebab lamanya TA ataupun skripsi. Permasalahan yang sering dihadapi adalah mereka bingung, kemudian tidak bisa mulai, sehingga TA dan skripsi hanya berjalan di tempat.
Lingkungan juga memimiliki peran dalam mempercepat atau memperlama penyelesaian TA atau skripsi. Penelitian dari Korir dan Kipkemboi (2014) berhasil membuktikan bahwa lingkungan sekolah dan pengaruh teman sebaya membuat kontribusi yang sinifikan terhadap prestasi akademik. Teman bermain juga mempengaruhi mahasiwa dalam proses akademik juga dalam pengerjaan skripsi. Banyak diantara mereka lama mengerjakan skripsi karena waktu yang mereka miliki habis untuk bermain. Ketika kalian sedang mengerjakan TA atau skripsi, sebaiknya cari teman-teman yang aktif dalam mengerjakan skripsi, karena hal itu dapat memotivasi kalian untuk lebih giat dalam mengerjakan. Lingkunan yang bagus juga dapat menjadi tempat bertukar pemikiran jika kalian yang sedang meresa kebingungan.
Permasalahan dengan Pembimbing
Salah satu tugas dari dosen adalah memastikan mahasiswanya menguasai materi dan membantunya dalam pengerjaan tugas akhir atau skripsi. Dosen Pembimbing merupakan faktor eksternal yang juga menentukan mahasiswa dapat lulus cepat atau lambat. Fungsi dari dosen pembimbing skripsi untuk membantu mahasiswa dalam merumuskan penelitiannya. Dosen pembimbing juga bertanggung jawab akan kesesuaian judul yang diambil mahasiswa dengan jurusan yang di tempuh. Banyak manfaat dan ilmu yang didapat oleh mahasiswa ketika dalam penyelesaian skripsinya. Secara singkatnya, dosen pembimbing biasanya adalah seorang yang fokus penguasaan materi sesuai dengan kajian yang akan diteliti oleh mahasiswa. Sehinga dosen pembimbing dapat memberikan ragam teori untuk mendukung dan menyelesaikan penelitian yang dilakukan mahasiswa. Dosen pembimbing memiliki peran yang sentral dalampenyelesaian tugas akhir ataupun skripsi.
Meskipun banyak manfaat yang diterima dari dosen pembimbing, tetapi tidak jarang dosen pembimbing juga dapat memperlama pengerjaan tugas akhir atau skripsi mahasiswa. Beberapa penyebab yang sering dialami oleh mahasiswa akhir adalah sulitnya menemui dosen pembimbing. Dosen pembimbing tentunya tidak hanya memiliki tugas membimbing mahasiswa saja, dia masih memiliki tugas lain yaitu sebagai dosen. Dalam artian dosen memiliki tugas untuk mengampu mata kuliah tertentu. Tidak jarang juga dosen juga harus melakukan penelitian dan juga harus menghadiri beberapa seminar. Mahasiswa ampuannya terpaksa harus menunggu waktu yang tepat untuk bimbingan. Seperti yang diungkap Wangid dan Siyanto (2014) mengungkapkan pentingnya kehadiran dosen dalam proses pengerjaan skripsi. Wangid dan Sugiyanto menambahkan bahwa semakin sedikit waktu yang diluangkan dosen untuk membimbing skripsi mahasiswa, maka semakin rendah pula kualitas dari intensitas bimbingan skripsi tersebut. Rendahnya intensitas bimbingan ini akan menghambat prosespengerjaan skripsi dan menjadi penyebab dari keterlambatan penyelesaian skripsi oleh mahasiswa.Penundaan waktu bimbingan atau konsultasi inilah yang menyebabkan waktu penyelesaian skripsi juga molor.
Hubungan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing juga menentukan kelancaran dari proses pengerjaan skripsi. Hubungan dalam hal ini adalah kualitas komunikasi dan intensitas mahasiswa dalam bimbingan. Evi Nur dan Sri Umi (2017) dalam penelitiannya tentang keterlambatan penyelesaian skripsi mahasiswa jurusan ekonomi pembangungan UNM (Universitas Negeri Malang), mengungkapkan “Kualitas komunikasi dapat dipengaruhi oleh lemahnya mental mahasiswa untuk menemui dosen pembimbing serta kurang mengertinya mahasiswa terhadap bahasa yang digunakan oleh dosen”. Gunawai, dkk (2006) memperkuat pendapat tersebut dengan mengungkapkan “bahwa kegagalan dalam menjalin komunikasi yang positif dengan dosen menyebabkan terjadinya perselisihan pendapat, atau miss communication yang terjadi akibat adanya kesalahan dalam menginterpretasi arti pesan.
Ada juga masalah lain yang sering ditemui oleh mahasiswa berkaitan dengan dosen pembimbing. Masalah tersebut adalah “karakteristik dosen pembiming”. Beberapa mahasiswa sering mengeluh dengan dosen pembimbing yang tegas dan selalu menuntut kesempurnaan dari hasil penelitiannya. Dosen pembimbing hanya sering menyalah-nyalahkan penelitian mahasiswa tanpa memberikan banyak saran atau masukan kepada mahasiswa. Hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang lumrah, karena dosen pembimbing bertanggung jawab atas mahasiswa didikannya. Apabalia hasil penelitian mahasiswa itu buruk, tentunya berdampak pada kualitas dosen pembimbing yang bersangkutan.
Ketika menemui dosen pembimbing yang tidak disukai dengan karakteristik cara menjelaskannya, menjadikan trauma tersendiri bagi mahasiswa. Mahasiswa jadi sedikit lebih malas untuk menemui dosen tersebut, dan malas untuk melakukan konseltasi terkait tugas akhir atau skripsinya.
Beberapa mahasiswa semester akhir sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Kesalahan awal yang sering ditemui adalah “judul skirpsi”, Judul skripsi ini yang sering menyulitkan mahasiswa melakukan penelitian. Kebanyakan dari kampus-kampus menerapkan sistem pengajuan judul skripsi terlebih dahulu. Mahasiswa yang ingin mempercepat masa studinya, tetapi karena judul skripsi yang sulit, menjadikan mahasiswa tersebut menjadi lama dalam pengerjaan. Judul akan mengantarkan mahasiswa pada dosen pembimbing. Ada baiknya sebelum mengajukan judul, menentukan topik skripsi sesuai dengan kapasitas dosen pembimbing yang kita inginkan.
Gamastatistika memiliki beberapa tips atau cara untuk mempercepat pengerjaan tugas akhir atau skripsi
Beberapa cara yang dapat dilakukan supaya skripsi cepat untuk diselesaikan, antara lain
- Menemukan hal yang menarik
Sebelum menentukan judul, ada baiknya mahasiswa untuk mencari topik pembahasan skripsi yang kita tertarik. Karena hal yang menarik menjadikan pengerjaan skripsi akan lebih mudah dan menyenangkan. Hindari mengambil topik penelitian atas dasar masukan dari teman, yang kita sendiri tidak begitu paham. Karena mengerjakan penelitian yang kita tidak menarik dan begitu paham, secara psikologi akan menjadikan kita malas dalam mengerjakan.
Ada baiknya seperti pembahasan diatas, cari topik yang menarik sesuai dengan dosen pembimbing yang kita inginkan. Sebelum mengajukan judul skripsi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dosen yang kita harapkan menjadi pembimbing.
- Menentukan obyek penelitian yang mudah
Setelah menemukan hal yang menarik sesuai dengan keinginan kita, cobalah tentukan obyek penelitian yang akan kita teliti. Usahakan menentukan obyek penelitian yang mudah untuk diakses. Obyek penelitian ini erat kaitannya dengan narasumber, atau data terpenting untuk penelitian kita. Akan lebih mudah mendapatkan data dari narasumber yang sudah kita ketahui. Pikirkan kembali jika obyek penelitian kalian di luar kota kalian belajar atau diluar kota kelahiran. Bukan tidak mungkin jika dosen pembimbing menginginkan data lagi untuk memperkuat penelitian, mahasiwa harus siap kembali mencari lagi data-data. Yang secara otomatis harus ke luar kota tempat kita penelitian.
Obyek penelitian juga menentukan dimana kita akan melakukan penelitian. Pertimbangkan soal tempat penelitian dan budget yang kalian miliki. Jangan mengambil penelitian di luar kota yang kalian tidak dapat akses menemui narasumber tersebut. Jika ingin menghemat budget untuk penelitian ada baiknya kalian menentukan tempat penelitian di kota tempat kalian belajar atau tempat kelahiran kalian. Proses pencarian data ini membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung kemudahan akses kalian menemukan data dari narasumber. Semakin mudah kita menemukan narasumber untuk data, maka semakin cepat penyelesaian skripsi.
- Tulis terlebih dahulu poin-poin yang menjadi masalah
Jika sudah mendapatkan ide mulailah dengan menulis. Tulislah poin-poin yang menjadikan penelitian kalian manarik. Poin-poin tersebut dapat berupa fenomena atau temuan mengapa penelitian tersebut menarik. Banyak mahasiswa setelah mendapatkan ide hanya disimpan di kepala saja tanpa ditulis. Jika tidak dituli, ide yang didapat sering lupa. Pada dasarnya menulis poin ini dapat membantu kalian dalam mengerjakan skripsi, karena poin yang menarik dapat mahasiswa jabarkan nantinya menjadi latar belakang apabila judul skripsinya di terima.
Setelah menulis poin-ponin yang menarik, kalian mencari masalah dari fenomena yang kalian rasa hal tersebut salah, atau tidak berjalan pada umumnya. Mulailah mengawali tulisan yang menjadi fokus masalah di penelitian dengan kalimat tanya. Kalian dapat mempertanyakan fenomena atau temuan yang dirasa menarik atau berbeda. Awali kalimat “mengapa…..?” , “Bagaimana….?” , “Apakah….?”. Ini nantinya akan menjadi sebuah rumusan masalah untuk penelitian kalian.
- Mengajukan Judul yang sesuai dengan apa yang akan kita tulis
Setelah kalian menuliskan beberapa poin yang menarik dari fenomena yang didapat dan menemukan masalah dari hal tersebut. kalian dapat merumuskan judul yang sesuai dengan tulisan kalian. Ada baiknya jika kalian mendiskusikannya apa rencana judul penelitian dengan dosen yang kalian inginkan menjadi pembimbing. Hal tersebut dapat menjadikan judul kalian lebih cepat untuk diterima, dan meminilasir penggantian judul karena tidak sesuaian dengan jurusan kalian.
- Tentukan target
Setelah judul tugas akhir atau skripsi sudah diterima oleh kampus. Buatlah targetan dalam proses pengerjaan penelitian kalian. Mulailah dengan membaca skripsi orang lain, atau buku bacaan yang sesuai dengan penelitian kalian. Kemudian tentukan target bahwa kalian sehari dapat harus menulis skripsi.
Gunakanlah target yang terukur dan kalian sendiri dapat menyelesaikannya. Seperti sehari kalian dapat menentukan target menulis skripsi yaitu “sehari selembar”. Luangkanlah waktu di pagi hari dan malam hari minimal 10 menit untuk menulis skripsi kalian. Jangan pernah malas untuk membaca skripsi kalian, jika kalian membacanya berulang-ulang kalian akan mengetahui kekurangan dan memperbaiki tulisan kalian.
Buatlah jadwal mundur, misalnya :
Waktu Keterangan
- 1 Februari : Selesai BAB 2
- 21 Januari : Selesai Revisi BAB 1
- 18 Januari : Bimbingan
- 17 Januari : Print proposal BAB 1
- 10 Januari : Mulai mengerjakan
- 5 Januari : Mengajukan Judul
- 2 Januari : konsultasi dengan dengan dosen
- 1 Januari : Menulis topik menarik
Sebagai mahasiswa semester akhir yang sudah tidak lagi memiliki jadwal kuliah ada baiknya membuat jadwal sendiri. Karena jika tidak memiliki target, mahasiswa sering membuang-buang waktu hanya untuk bermain atau aktivitas lain.
Sumber :
Evi Nur A, Sri Umi M W, (2017). “KETERLAMBATAN PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA ANGKATAN 2012 (Studi Kasus di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang)” . Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.10, No.1
Firdaus, K. (2008). Manajamen waktu kuliah dan organisasi. Diperoleh tanggal 20 Desember 2013. Available FTP: uad.ac.id.
Gadzell, B.M.& Masten, W. G. (2005). An analysis of the categories in the student-lif stress inventory.American Journal of Psychological Research. 1 (1)
Gunawati, dkk (2006). Hubungan Antara Efektivitas Komuniasi Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Skripsi dengan Stres dalam Menyusun Jurnal penelitian: Progam Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi, 3 (2): 93-115.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Korir, D.K dan Kipkemboi, Felix. (2014).The Impact of School Environment and Peer Influences on Students’ Academic Performance in Vihiga Country, Kenya. International Journal of Humanities and Social Science, 4(5): 240-251.
Marantika, Inun. (2007) Pengaruh Keaktifan Organisasi Ekstrakurikuler dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Wangid, M. N dan Sugiyanto. (2014) Identifikasi hambatan struktural dan Kultural Mahasiswa dalam Menyelesaikan Tugas Akhir. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 6 (2): 19-28
Widarto, (2017). Faktor Penghambat Studi Mahasiswa yang Tidak Lulus Tepat Waktu di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin : Volume 2 Nomor 2
Online:
Naelan Nurillah. Academia.edu ” Faktor-faktor yang Menyebabkan Mahasiswa Tidak Lulus Tepat Waktu “. diakses dari :
Tirto.id https://tirto.id/kuliah-sambil-bekerja-di-ptn-atau-pts-eccH
good article, easy to understand and very interesting to read. I also found an article with a similar discussion. you can visit the link below http://news.unair.ac.id/2021/04/21/hut-perpustakaan-unair-dosen-feb-beri-tips-selesaikan-skripsi/