Panik ketika data hasil pengujian distribusinya tidak normal? Coba lakukan pengujian kembali dengan metode uji statistik non parametrik. Analisis non parametrik tidak berpatokan pada parameter tertentu. Ini hal-hal yang perlu diketahui tentang uji non parametrik ini:

1. Kapan Uji Statistik Non Parametrik Digunakan

Analisis non parametrik digunakan ketika peneliti tidak tahu distribusi data yang diamati. Kemudian, analisis ini digunakan ketika data berdistribusi secara tidak normal. Analisis ini digunakan bukan hanya data dalam jumlah kecil saja namun juga pada data berjumlah besar yang distribusinya tidak bisa dipastikan.

Selain itu, uji ini digunakan jika hipotesis yang nantinya diuji tidak untuk generalisasi parameter dari populasi data. Walaupun sebagai alternatif, namun analisis non parametrik ini tidak dapat diaplikasikan ketika jenis datanya adalah kontinum. Maka dari itu, jika jenis data adalah kontinum, harus ditransformasikan dulu  ke non kontinum.

2. Kelebihan Uji Non Parametrik

Ada beberapa kelebihan uji ini salah satunya adalah kecilnya tingkat kesalahan karena tidak diperlukan banyak asumsi. Selain itu, perhitungan uji non parametrik cenderung sederhana dan konsepnya mudah dipahami. Ditambah lagi, analisis non parametrik bisa diaplikasikan ke data rank maupun hitungan.

3. Kelemahan Uji Non Parametrik

Kelemahan dari uji ini adalah pada kelompok data yang lebih luas, hasil analisis cenderung tidak bisa digeneralisasikan. Selain itu, pada jumlah yang sangat besar akan terjadi perhitungan yang lama walaupun perhitungannya sederhana. Kemudian, uji non parametrik belum bisa digunakan untuk uji anova atau analisis varian.

Kelemahan lainnya adalah untuk menyimpulkan hasil, diperlukan tabel statistik khusus yang mana perolehannya juga tidak mudah. Melakukan uji non parametrik juga merupakan pemborosan jika data sudah memenuhi syarat uji parametrik.

4. Jenis-Jenis Uji Non Parametrik

Ada beberapa uji non parametrik, antara lain sebagai berikut ini:

  • Uji –t berpasangan, digunakan untuk menganalisis perbedaan data dalam sebuah kelompok. Dilakukan dengan uji tanda.
  • Uji –t sampel bebas, umumnya digunakan untuk membandingkan dua sampel bebas menggunakan uji Mann-Whitney U dan uji Wilcoxon jumlah peringkat.
  • Uji F atau analisa varian satu jalur, digunakan ketika ingin membandingkan tiga kelompok atau lebih. Uji yang digunakan adalah analisis varian peringkat Kruskal-Wallis.
  • Analisis varian dua jalur, digunakan ketika akan membandingkan lebih dari tiga kelompok dan menggunakan faktor yang berbeda. Uji yang digunakan adalah analisis varian dua jalur Friedman.
  • Koefisien korelasi Pearson, uji yang digunakan adalah koefisien korelasi peringkat spearman untuk menganalisis korelasi linier antara dua peubah.

Kesimpulannya, uji statistik non parametrik adalah sebuah metode statistik untuk menguji data yang distribusinya tidak normal, dengan mengabaikan semua asumsi. Digunakan pada pada data yang kecil atau data yang lebih besar dengan perhitungan yang sederhana. Jika memerlukan panduan lebih dalam mengenai uji non parametrik, konsultasikan langsung dengan Gama Statistik.