Korelasi Pearson Product Moment merupakan salah satu jenis uji korelasi yang digunakan untuk mengetahui derajat keterkaitan hubungan 2 variabel. Namun, variabel tersebut memiliki skala rasio atau interval. Jika tertarik untuk menggunakan uji korelasi yang satu ini, ada 4 hal penting yang wajib diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi
Jenis korelasi yang satu ini memiliki fungsi sebagai salah satu statistik inferensi yang digunakan untuk menguji signifikansi hasil dari penelitian. Namun, jenis korelasi yang satu ini tidak mengharuskan adanya variabel terikat maupun variabel bebas. Jenis hubungan Pearson Product Moment adalah hubungan simetris karena bisa dianalisis dari variable manapun.
2. Koefisien
Ketika menggunakan uji korelasi pearson product moment, perlu memperhatikan koefisien yang ada karena dapat digunakan untuk analisis data. Apabila nilai koefisien 0, berarti tidak ada keterkaitannya sama sekali. Sedangkan jika nilai koefisien 1, maka hubungannya adalah sempurna. Kemudian, jika nilai koefisien > 0 hingga < 0,2 maka hubungannya sangat rendah atau sangat lemah.
Apabila nilai koefisien 0,2 hingga < 0,4, berarti ada hubungan yang rendah atau lemah. Sedangkan nilai koefisien 0,4 hingga < 0,6 artinya yaitu keterkaitannya cukup besar atau cukup kuat. Untuk nilai koefisien 0,6 hingga < 0,8, hubungannya besar atau kuat.
Kemudian, jika nilai koefisien 0,8 hingga < 1 maka keterkaitannya sangat besar atau sangat kuat. Sedangkan jika nilai koefisien negatif, artinya menentukan arah keterkaitan tertentu. Oleh karena itu, bisa diambil kesimpulan jika kuatnya suatu keterkaitan bisa dinyatakan dalam koefisensi regresi.
3. Rumus yang Digunakan
Dalam mengetahui hasil dari uji korelasi pearson product moment, bisa menggunakan hitungan manual. Namun, hitungan tersebut memiliki rumus tersendiri, yaitu sebagai berikut:
Dari rumus tersebut, bisa diketahui jika rxy adalah koefisien korelasi r pearson dan n menyatakan jumlah sampel atau observasi. Kemudian, untuk x yaitu variable bebas atau variabel pertama dan y yaitu variabel terikat atau variabel kedua.
4. Syarat Uji Pearson Product Moment
Peneliti tidak boleh sembarangan dalam memilih Pearson Product Moment sebagai uji korelasi dalam penelitiannya. Pasalnya, ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan uji korelasi yang satu ini. Syarat pertama yaitu pastikan jika data menggunakan skala pengukuran numeric atau interval dan rasio. Kemudian, pengambilan sampel dari populasi haruslah secara acak atau random.
Kemudian, pastikan pula sampel jumlahnya besar atau n ≥ 30. Distribusi data juga harus diperhatikan peneliti jika ingin memilih uji korelasi yang satu ini. Misalnya, yaitu diwajibkan jika distribusi data haruslah normal atau termasuk dalam distribusi unimodal. Syarat terakhir yaitu keterkaitan antara variabel X maupun Y sebaiknya linier.
Itulah ulasan lengkap mengenai 5 hal dalam korelasi Pearson Product Moment yang wajib dipahami. Jenis uji korelasi yang satu ini bisa dibilang cukup rumit, namun tidak perlu khawatir karena kami bisa mengatasi permasalahan Anda. Hubungi kami sebagai jasa olah data dan bimbingan skripsi, tesis, dan disertasi yang terbaik dan terpercaya.
Mau nanya pak, bisa nggak kita pakai uji korelasi pearson product moment jika kita memakai data pre test dan post test?
Uji korelasi Pearson Product Moment itu menghasikan hubungan apa? Apakah hubungan sebab akibat, atau hubungan apa?
saya mau nanya pak, bisa tidak uji korelasi product moment dipake dengan skala nominal untuk analisis bivariate?
permisi min, saya ingin tanya. apakah ada contoh soal dan pembahasan tentang Korelasi Pearson Product Moment ini?
Good content, many things i got from this site for development and providing
permisi kak, saya mau tanya, gimana kalau datanya tidak linier?
Maaf kak mau tanya,kalo semisal sampel nya dibawah 30 nggak bisa kak?