Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang didapatkan lewat media tidak langsung atau perantara, misalnya catatan, bukti yang sudah ada sebelumnya, buku, ataupun arsip baik yang tidak dibagikan untuk khalayak ramai atau dibagikan untuk khalayak ramai. Kata lainnya adalah, peneliti butuh mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengunjungi pusat arsip, membaca buku yang ada kaitannya dengan penelitian, mendatangi perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang dibutuhkan di dalam penelitian.

Salah satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh data lain selain Jasa Cari data sekunder adalah, biaya serta waktu yang dibutuhkan guna penelitian lebih sedikit apabila dicompare dengan data primer, selain itu dapat juga mengklasifikasi masalah serta melakukan evaluasi data. Namun data primer selain memiliki kelebihan juga punya kekurangan. Yaitu jika tidak relevan atau kadaluwarsa akan bisa mempengaruhi hasil penelitian.

Perbedaan yang mendasar antara data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan dari penelitian dengan memakai instrument yang dilakukan pada saat-saat khusus serta memiliki hasil yang tidak bisa digeneralisasikan karena hanya bisa menggambarkan keadaan ketika itu. Sedangkan data sekunder dipakai untuk penelitian akutansi, kedokteran, pertanian, atau peternakan yang melibatkan data-data laboratorium serta penelitian.

Bisa dibilang, data sekunder merupakan data pelengkap yang berasal bukan dari tangan pertama, akan tetapi berasal dari tangan ketiga, kedua, dan lain sebagainya. Namun yang patut digaris bawahi adalah pengecualian pada riset kuantitatif. Peneliti mencontohkan dokumen-dokumen yang dimaksudkan antara lain majalah, pamphlet, Koran, naskah akademik, serta data-data dari sumber yang lainnya.

Hal ini tentu wajar karena sumber-sumber data tersebut ditulis atau dibuat oleh pihak-pihak ketiga, contohnya penulis naskah atau wartawan yang bukan merupakan pemberi informasi di dalam penelitian, sehingga data yang nantinya digunakan bukan berasal dari tangan pertama.

Peneliti juga perlu memperhatikan hal penting lainnya di dalam penempatan dokumen untuk data sekunder. Meskipun wajar dilakukan, tapi tetap saja tergantung dari bagaimana penelitian itu sendiri. Contohnya, apabila memakai desain riset analisis wacana, maka tidak bisa disebut dengan data sekunder.

Setelah mengetahui penjelasan di atas, dijabarkan kembali bahwa data sekunder adalah data yang telah ada sebelumnya. Hal ini berarti para peneliti tidak perlu melakukan kegiatan pengumpulan data seperti observasi, tes, angket, atau wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa analisis sekunder terhitung dilakukan dalam kurun waktu yang “pendek”.

Analisis data sekunder dilakukan dalam dua tahap, antara lain menganalisisnya serta mengumpulkan data. Akan tetapi supaya tidak menyimpang, peneliti harus merumuskan tujuan penelitian serta langkah awal terlebih dahulu.

Pendekatan Penelitian Data Sekunder

Penelitian analisis sekunder dibagi menjadi dua pendekatan. Pertama bisa dimulai dengan cara mengajukan pertanyaan penelitian (rumusan masalah) lalu diteruskan dengan cara pengumpulan data sekunder yang sesuai dengan penelitian. Kedua dengan cara pengumpulan data sekunder, kemudian menelaahnya guna mencermati variabel-variabel lalu apa saja yang berada di dalam data-data itu lalu memunculkan pertanyaan untuk penelitian nantinya.

Gamastatistika Menyediakan Data Sekunder

Melihat pentingnya data sekunder di dalam penelitian, maka salah satu hal yang ditawarkan oleh gamastatistika adalah menyediakan data sekunder untuk keperluan tugas akhir untuk kerlangsungan penelitian ke depannya. Data sekunder ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu pencarian melalui internet atau pencarian melalui instansi-instansi yang terkait dengan penelitian. Seperti lembaga survei pemerintah, dinas-dinas, dan instansi-instansi lainnya.