Mahasiswa tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya kegiatan ilmiah. Karena sejatinya ketika memasuki dunia kuliah maka segala sesuatunya harus berbau ilmiah. Apalagi di zaman yang semakin cepat pertumbuhan informasinya seperti sekarang ini berita-berita hoax seringkali bermunculan. Budaya ilmiah diperlukan untuk mengatasi berita yang tidak jelas tersebut. Jika dibandingkan, indeks daya literasi Indonesia berbeda jauh dari indeks literasi Negara-negara lainnya. Sebagai pembanding, Amerika memiliki indeks literasi 25-27 %, hal ini sangat jauh dari Indonesia yang hanya mempunyai 0,01 % indeks daya literasi.

Keberadaan budaya ilmiah yang baik di kalangan masyarakat akan menekan angka-angka pemalsuan, plagiarisme, penipuan, pemaksaan, dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dari kaidah keilmiahan. Untuk itu peran perguruan tinggi sangat penting dalam membentuk budaya tersebut di kalangan mahasiswa.

Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya, mahasiswa justru sangat jauh dari budaya ilmiah. Mereka lebih senang nongkrong daripada membaca buku atau jurnal-jurnal yang sesuai dengan jurusan mereka. Mahasiswa zaman sekarang juga lebih menyukai kegiatan yang melibatkan fisik daripada yang menambah daya pikirnya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar dapat meningkatkan budaya ilmiah di kalangan mahasiswa      :

  1. Merubah Konsep Orientasi Mahasiswa

Selama ini masa orientasi awal ketika mahasiswa baru masuk selalu identik dengan perploncoan. Bahkan ada kasus di mana mahasiswa disiksa dan sampai ada yang meninggal. Perguruan tinggi harus mulai merubah konsep tersebut. Materi yang ada pada orientasi mahasiswa baru harus bersifat informatif dan edukatif. Program orientasi harus berisi informasi-informasi yang ada kaitannya dengan statuta perguruan tinggi sehingga mahasiswa mengerti hal tersebut sejak dini.

Selain itu, materi yang disampaikan harus bersifat mendidik, misalnya materi tentang mekanisme pembelajaran di perguruan tinggi yang sangat berbeda dengan materi yang diajarkan di sekolah menengah. Materi juga bisa berisi tentang proses belajar sesuai dengan jurusan yang diambil oleh mahasiswa, sehingga nantinya akan membuat mereka ada gambaran bagaimana perkuliahan 4 tahun ke depan.

  • Menumbuhkan Unit Kegiatan Mahasiswa

Peran unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang keilmiahan sangat besar dalam menumbuhkan budaya ilmiah yang baik di kalangan mahasiswa. Di saat kampus kesulitan dan memiliki keterbatasan dalam melakukannya, keberadaan UKM dapat menjadi solusi yang baik.

Kegiatan-kegiatan seperti mengadakan lomba karya tulis, mengadakan diskusi terkait dengan isu-isu yang ada, atau seminar-seminar dan workshop keilmiahan dapat dilakukan oleh UKM tersebut.

Jika UKM ini didukung dengan baik oleh semua pihak, maka bukan tidak mungkin budaya ilmiah akan dapat tumbuh dengan baik di lingkungan kampus.

  • Menegakkan Peraturan

Budaya ilmiah bukan hanya soal bagaimana mahasiswa berpikir, akan tetapi juga bagaimana mereka bertindak dan berperilaku. Perguruan tinggi perlu untuk membuat aturan-aturan berupa pedoman yang dijadikan standar etika serta cara berperilaku dan bersikap di lingkungan kampus. Dengan adanya hal tersebut maka semua yang berada di lingkungan kampus wajib hukumnya untuk taat dan patuh dengan peraturan yang ada.

Perguruan tinggi juga harus tegas dengan peraturan yang mereka buat, berani menindak apabila ada yang melanggar, sehingga semua pihak dapat disiplin dan budaya ilmiah pun bisa berjalan dengan baik.

  • Dimulai dari Dosen

Mahasiswa cenderung meniru dosen dalam beberapa hal. Maka dari itu perguruan tinggi perlu memfasilitasi itu dengan cara banyak mengadakan project penelitian untuk dosen. Dengan begitu mahasiswa juga akan terdorong untuk melakukan hal yang sama.

  • Dukungan Pihak Ketiga

Salah satu yang bergerak di bidang tersebut adalah Gamastatistika. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang layanan dan jasa keilmiahan, Gama Statistika ingin mengembangkan budaya ilmiah di kalangan mahasiswa. Adanya dukungan dari pihak ketiga tentu semakin memudahkan mahasiswa dalam meningkatkan budaya ilmiah yang ada dalam dirinya.