Penelitian kuantitatif menjadi salah satu penelitian yang banyak dilakukan mahasiswa tingkat akhir dengan bidang keilmuan sosial. Sebelum membuat rencana penelitian tentunya mahasiswa harus mengetahui terlebih dahulu contoh jenis penelitian kuantitatif agar mendapat gambaran bagaimana penelitian seharusnya dilakukan. Terlebih, kuantitatif memiliki beberapa jenis penelitian sehingga mahasiswa harus benar-benar memahaminya.

Adapun, kuantitatif mengandalkan kuesioner sebagai teknik untuk memperoleh data penelitian. Kuesioner akan dibagikan oleh peneliti kepada sekelompok orang yang dianggap mampu merepresentasikan masalah dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Meskipun sering digunakan dalam penelitian kuantitatif, tetapi kuesioner juga tak jarang digunakan peneliti yang memilih jenis penelitian lainnya.

Namun, hasil dari kuesioner pada penelitian selain kuantitatif biasanya hanya merupakan data pendukung atau data sekunder saja. Bagi yang sedang menyusun kuesioner maupun yang baru akan merencanakan penelitian, ada baiknya pahami contoh jenis penelitian kuantitatif seperti berikut ini:

1. Penelitian Deskriptif

Analisa mendalam terkait dengan fakta yang sudah ditemukan menjadi salah satu ciri dari penelitian ini. Peneliti yang memilih jenis penelitian deskriptif pada umumnya senang menarasikan suatu fenomena dan masalah lalu mengaitkannya dengan teori yang digunakan. Maka, tak heran jika pembahasan dalam penelitian ini akan dijabarkan panjang lebar oleh peneliti. Sebab, sangat mungkin peneliti menjelaskan hasil penelitian yang dikaitkan dengan fenomena masa lalu dan yang terjadi di masa sekarang.

Beberapa contoh penelitian deskriptif yaitu:

  • Transformasi Sistem ekonomi dan Sektor Industri di Kabupaten XXX
  • Transformasi Pekerja Formal Menuju Informal: Studi Deskriptif Kuantitatif
  • Partisipasi Buruh Pabrik Perempuan Demi Kesejahteraan Kehidupan Rumah Tangga
  • Pertumbuhan Penduduk, Pengembangan Lahan, dan Kebutuhan Pangan di Kabupaten XXX

2. Penelitian Korelasi

Contoh jenis penelitian kuantitatif  berikutnya yaitu penelitian korelasi. Sesuai dengan namanya, maka tak heran jika penelitian ini bertujuan untuk menguji keterkaitan antara dua topik masalah dengan fokus pertanyaan ‘Apakah ada hubungan di antara kedua topik tersebut?’. Tak hanya itu, peneliti juga akan mencari tahu apakah hubungan kedua topik tersebut lemah atau kuat.

Penelitian ini juga tak jarang dikombinasikan dengan penelitian deskriptif. Dengan demikian, setelah peneliti mengetahui ada atau tidaknya hubungan di antara kedua topik, peneliti akan melanjutkan pembahasan dengan menjelaskan secara deskriptif masing-masing topik yang diteliti. Keunggulan dari penelitian ini yaitu peneliti bisa mendapatkan hasil akurat hanya dengan menggunakan sampel kecil.

Hal ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi peneliti yang sedang mengejar target deadline karena kuesioner yang dibagikan kepada kelompok kecil akan membuat penelitian lebih cepat diselesaikan. Adapun, kuesioner dibuat peneliti dengan merumuskan sejumlah pertanyaan yang merujuk pada instrumen penelitian. Selain itu, pertanyaan juga dapat dibuat dengan melihat teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian. Beberapa contoh penelitian korelasi yaitu:

  • Hubungan Sistem Industri dan Kondisi Ekonomi Masyarakat.
  • Hubungan Kebijakan Terkait Tenaga Kerja Dan Perubahan Sistem Ekonomi Terhadap Kemakmuran Warga Desa.
  • Kontribusi Adat Keagamaan Hindu Terhadap Peluang Kerja Masyarakat Pesisir Pantai.
  • Keterkaitan Lembaga Koperasi, UMKM, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

3. Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif hampir mirip dengan korelasi karena keduanya sama-sama melibatkan dua topik atau lebih dan menelitinya secara mendalam. Hanya saja, penelitian komparatif bertujuan untuk melihat penyebab dari suatu fenomena. Hipotesis terkait dengan faktor penyebab melibatkan beberapa topik masalah yang berpotensi memiliki hubungan sebab akibat.

Selain itu, penelitian komparatif juga memiliki tujuan menjelaskan perbedaan antara dua atau lebih topik masalah yang diduga saling memiliki keterikatan. Dengan kata lain, peneliti memulai penelitian dengan hipotesis bahwa beberapa topik yang diteliti saling berhubungan tetapi memiliki faktor pembeda. Beberapa contoh penelitian komparatif yaitu:

  • Pengaruh Kerja Sama Tim, Kompetensi, dan Konflik Karyawan di Industri Kreatif.
  • Dampak Strategi Komunikasi terhadap Penjualan Rokok XXX di Kota XXX.
  • Dampak Kondisi Ekonomi Nasional terhadap Pendapatan Daerah dan Kesejahteraan Warga Kabupaten XXX.
  • Dampak Aktivitas Serikat Pekerja terhadap Peningkatan Upah Buruh di Kawasan Industri.

4. Penelitian Survei

Contoh jenis penelitian kuantitatif selanjutnya yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu penelitian survei. Siapa yang tidak tahu survei? Ketika sedang berjalan di suatu mall hingga minimarket tak jarang ada orang tidak dikenal secara tiba-tiba menyodorkan lembaran survei. Bisa jadi orang tersebut sedang melakukan penelitian kuantitatif jenis survei. Jenis penelitian ini bisa dikatakan paling sering dilakukan di antara penelitian kuantitatif lainnya.

Tak hanya di lingkungan akademis seperti kampus, survei juga menjadi andalan beberapa lembaga dan perusahaan. Namun, survei yang dilakukan di luar bidang akademis biasanya menghasilkan data dengan tingkat akurasi lebih rendah. 

Pada umumnya survei yang dilakukan lembaga dan perusahaan mengajukan kuesioner dengan pertanyaan yang dibuat tanpa dilandasi konsep dan teori. Menariknya, penelitian ini juga bisa digunakan untuk menganalisis masalah yang terjadi pada masa lalu dan yang terjadi di masa sekarang. Maka, survei sangat mungkin dilakukan mahasiswa yang ingin membuat skripsi dengan fokus masalah yang terjadi di masa lalu. Beberapa contoh penelitian survei yaitu:

  • Produktivitas Kerja Buruh di PT XXX
  • Keterampilan Guru dan Prestasi Akademik Siswa SMK XXX
  • Survei Tentang Pendidikan Karakter Melalui Bimbingan Guru BK
  • Minat Siswa Mengikuti Ekstra Kurikuler Sekolah
  • Minat Mahasiswa Komunikasi terhadap Bidang Pekerjaan Jurnalistik

5. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen juga menjadi salah satu jenis penelitian kuantitatif yang digunakan untuk melihat apakah beberapa topik masalah yang diteliti saling berkaitan. Berbeda dengan penelitian kuantitatif lainnya yang hanya mengandalkan kuesioner sebagai metode pengambilan data, dalam penelitian eksperimen peneliti juga akan melakukan observasi lapangan. 

Penelitian ini bisa dikatakan penelitian tersulit jika dibandingkan dengan penelitian kuantitatif lainnya karena peneliti sendiri harus melalui 4 tahap untuk bisa menyelesaikan penelitiannya. Keempat tahap tersebut yaitu Pra Eksperimen, True Eksperimen, Factorial, dan Quasi Eksperimen. Beberapa contoh penelitian eksperimen yaitu:

  • Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Peningkatan Kecerdasan Siswa SMP XXX
  • Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan di Perusahaan XXX
  • Pengaruh Motivasi Atasan Terhadap Produktivitas Karyawan di PT XXX
  • Pengaruh Strategi Komunikasi Pemerintah Daerah XXX Terhadap City Branding Kota XXX

6. Penelitian Tindakan

Meskipun dinamai penelitian tindakan, tetapi metode pengambilan data ini menggunakan kuesioner. Penelitian tindakan pada dasarnya bertujuan untuk menguji suatu variabel kuantitatif. Penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 1930 dengan fokus melihat masalah yang ada di lingkungan kerja. Adapun, isu yang diangkat dalam penelitian ini pada umumnya berangkat dari masalah yang ada di sekitar masyarakat dan dirasakan banyak orang. Beberapa contoh penelitian tindakan yaitu:

  • Peran Media dalam Pembentukan Citra Pemerintah dan Pemberitaan Positif Politik
  • Pengembangan Media Belajar Berbasis Daring di Lingkungan Desa XXX
  • Peningkatan Kemampuan Menulis Siswa SD di Desa XXX

Demikianlah uraian mengenai contoh jenis penelitian kuantitatif. Keenam contoh yang sudah dijelaskan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa semester akhir yang akan membuat skripsi. Sebaiknya pilihlah jenis penelitian yang sesuai dengan topik yang ingin diteliti sehingga analisis data dapat dilakukan lebih mudah.