Metode Gravity atau gaya berat merupakan metode geofisika yang banyak digunakan pada bidang eksplorasi atau bidang geofisika lainnya. Fungsi metode ini berkaitan dengan dua bidang yang berbeda yaitu Geofisika dan Geodesi. Metode Gravitasi banyak digunakan untuk berbagai kegiatan seperti eksplorasi panas bumi dan migas.

Lalu mineral hingga memonitor status panas bumi dan gunung api. Dalam beberapa kesempatan, metode ini juga digunakan dalam studi tektonisme dan geologi struktur. Namun, sebenarnya pengguna metode Gravitasi bukan hanya untuk berbagai bidang di atas akan tetapi juga bisa digunakan untuk menentukan ketinggian geoid.

Perbedaan Fungsi Metode Gravity dalam Bidang Geofisika dan Geodesi

Sebelumnya, dalam ilmu kebumian terdapat sistem referensi bumi seperti MSL. Geoid dan Ellipsoid yang sangat berbeda. MSL atau Mean Sea Level merupakan referensi yang banyak digunakan untuk menentukan ketinggian gunung api. Kemudian Geoid yang dideskripsikan sebagai bidang ekipotensial yang diasumsikan berhimpit dengan muka laut rerata.

Genoid tidak mempresentasikan bentuk bumi yang sebenarnya. Maksudnya, garis Geoid ini adalah kontinyu serta merupakan bidang statis yang tidak selalu berkaitan dengan keadaan pada permukaan bumi. Contohnya, Geoid di dataran rendah tidak selalu lebih rendah daripada Geoid yang di pegunungan, begitu pula sebaliknya.

Terakhir terdapat Elipsoid yang merupakan bidang referensi, nilai nol meter pada sistem ke-elips-dan bumi dalam arti bumi dalam bentuk elips sempurna. Nah, Geoid dan Ellipsoid memiliki perbedaan ketinggian yang disebut sebagai Undulasi. Untuk mengetahui ketinggian Geoid maka kita harus mengetahui besarnya undulasi tersebut terlebih dahulu.

Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan metode Gravimetri dan di sinilah saat metode Gravity bekerja dalam bidang Geodesi. Anomali yang digunakan dalam metode Gravitasi untuk Geofisika dan Geodesi juga berbeda. Metode Gravitasi pada bidang Geofisika seperti eksplorasi atau monitoring menggunakan anomali Bouguer.

Sedangkan untuk Geoid cukup sampai mendapatkan nilai anomali Free-Air. Singkatnya penggunaan metode Gravitasi dalam bidang Geofisika dan bidang Geodesi memiliki perbedaan jika dilihat dari segi penentuan nilai anomali dan pengolahan datanya. Namun dalam akuisisi data, keduanya menggunakan metode yang sama.

Demikianlah pembahasan mengenai penggunaan metode Gravity untuk bidang Geofisika dan Geodesi beserta perbedaannya.