Metode sampling penelitian merupakan suatu pendekatan yang mempercepat proses riset dengan tidak memerlukan pengambilan data dari seluruh individu yang menjadi fokus. Cukup dengan mengambil sebagian sampel saja untuk mewakili keseluruhan.

Jenis-jenis Metode Sampling Penelitian

Sampel merujuk pada beberapa individu dalam suatu kelompok yang berpartisipasi dalam penelitian. Penentuan sampel harus dilakukan dengan hati-hati dalam pelaksanaan penelitian. Dalam pengambilan sampel, terdapat dua metode utama: sampling probabilitas dan non-probabilitas.

Teknik sampling probabilitas memungkinkan pemilihan sampel secara acak, memungkinkan pembuatan kesimpulan statistik yang kuat untuk keseluruhan kelompok. Sedangkan dalam pengambilan sampel non-probabilitas, pemilihan tidak dilakukan secara acak melainkan berdasarkan kriteria tertentu, yang memudahkan pengumpulan data.

Dalam penelitian skripsi, penting untuk menjelaskan metode purposive sampling yang akan digunakan dalam bab metode penelitian. Metode purposive memungkinkan peneliti untuk memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.

Sampling Probabilitas

Pengertian metode sampling probabilitas dan contohnya antara lain:

  1. Metode acak sederhana, memungkinkan seluruh anggota kelompok atau populasi mendapatkan peluang yang sama untuk dipilih secara acak. Sebagai contoh, pengambilan sampel dari 100 karyawan perusahaan dengan menggunakan alat generator angka acak.
  2. Metode sistematik, memilih anggota kelompok secara berkala yang sudah ditandai nomor tanpa pola tertentu, seperti mengambil karyawan nomor 3, 13, 23, dan seterusnya dari 100 karyawan.
  3. Lalu ada metode bertingkat, memecah populasi menjadi sub-populasi berdasarkan karakteristik tertentu seperti jenis kelamin atau usia.
  4. Metode klaster, memilih sub-populasi dengan ciri yang sama, misalnya, memilih beberapa perusahaan dari banyaknya cabang perusahaan untuk penelitian.

Sampling Non-probabilitas

Sementara itu, metode sampling non-probabilitas memiliki ciri khasnya sendiri:

  1. Metode convenience, mengambil sampel dari individu yang paling mudah diakses, namun tidak menjamin representasi yang akurat dari populasi.
  2. Metode sampling dari respons sukarela, melibatkan survei online atau melalui media sosial dengan partisipasi sukarela, namun hasilnya mungkin tidak representatif.
  3. Selanjutnya metode purposive, memungkinkan peneliti untuk memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu, efektif untuk populasi kecil dan spesifik.
  4. Metode snowball, sampel dicari melalui rekomendasi dari sampel yang sudah ada, bermanfaat dalam studi kelompok yang sulit dijangkau.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada konteks dan tujuan penelitian yang dilakukan. Menentukan metode sampling penelitian yang tepat sangatlah penting untuk memastikan representativitas dan keakuratan hasil penelitian.