Data diskrit adalah data yang sangat penting dan memiliki karakteristik khusus. Data ini biasanya merujuk pada informasi yang bersifat mutlak dan tidak dapat dibagi atau dipisahkan lebih lanjut tanpa kehilangan makna atau konteksnya. Berikut adalah beberapa aspek yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang data ini.

Pengertian Data Diskrit

Dalam statistika, data dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif bersifat deskriptif dan tidak dapat diukur secara langsung, karena menggambarkan karakteristik tertentu menggunakan kata-kata. Data kualitatif terbagi lagi menjadi dua kategori, yakni nominal dan ordinal.

Sebaliknya, data kuantitatif diukur dalam bentuk angka, seperti rata-rata dan persentase. Data kuantitatif juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu data diskrit dan kontinu. Data kuantitatif diskrit terdiri dari bilangan bulat yang dapat dihitung, sehingga memiliki nilai yang terbatas, hal ini sering kali dipresentasikan menggunakan grafik batang, garis bilangan, atau tabel frekuensi. Meskipun termasuk dalam kategori data kuantitatif, data ini sering kali dipadukan dengan data kualitatif.

Penggunaanya

Dalam statistika, data diskrit sering kali digunakan untuk menghitung frekuensi dan probabilitas dari nilai-nilai tertentu. Misalnya, jika kita ingin mengetahui frekuensi berapa kali angka 4 muncul dalam serangkaian lemparan dadu, kita menghitung berapa kali angka 4 muncul dibandingkan dengan total lemparan. Data kuantitatif diskrit juga digunakan dalam pembuatan histogram, diagram batang, dan tabel frekuensi.

Perbedaan dengan Data Kontinu

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada jenis nilai yang dapat diambil. Data kontinu dapat memiliki nilai di antara titik-titik tertentu dan biasanya diukur dalam skala yang kontinu. 

Misalnya, suhu udara bisa berada di 23,5°C, 23,55°C, atau nilai lain di antara angka tersebut. Sebaliknya, data diskrit hanya memiliki nilai yang jelas dan tidak dapat memiliki nilai di antara angka-angka tersebut.

Contoh Jenis Data Kuantitatif Diskrit

Contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

  • • Jumlah hari dalam seminggu, sebulan, atau setahun.
  • • Ukuran sepatu atau pakaian.
  • • Jumlah orang yang berpartisipasi dalam suatu acara atau pertandingan.

Sebagai contoh, ketika Andi berbelanja sayuran di pasar tradisional, dia melihat tiga jenis sayuran untuk persediaan satu minggu: bayam, daun kelor, dan labu. Jumlah jenis sayuran tersebut adalah nilai diskrit karena tidak bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Mengenal jenis data yang akan digunakan adalah hal penting sebelum menerapkan metode penelitian. Dengan mengetahui jenis data yang akan Anda gunakan, Anda dapat memilih metode yang tepat, sehingga Anda akan mendapatkan hasil analisis yang lebih optimal dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Kami telah menjelaskan data kuantitatif diskrit beserta contohnya dalam statistika. Bagi seorang peneliti, memahami jenis data ini sangat penting untuk mempermudah proses penelitian. 

Baca Juga:

Mempelajari Pengertian dan Fungsi Data Ordinal dalam Statistik